BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Sebagai agama dakwah, Islam merupakan tata nilai yang senantiasa bergerak menyesuaikan terhadap sebuah kondisi yang senantiasa dinamis. Karena itu dakwah yang dilakukan akan selalu mempertimbangkan aspek materi yang menjadi substansi informasi dalam proses tersebut. Dakwah sendiri pada hakikatnya merupakan aktualisasi imani yang dimanifestasikan dalam suatu sistem kegiatan manusia untuk melakukan proses rekayasa sosial melalui usaha mempengaruhi cara merasa, berfikir, bersikap, dan bertindak manusia pada dataran kenyataan individual dan sosio-kultural dalam rangka mengusahakan terwujudnya ajaran Islam dalam semua segi kehidupan dengan menggunakan cara tertentu.1
Secara makro, eksistensi dakwah akan senantiasa bersentuhan dengan gerak masyarakat yang mengitarinya, sehingga pada tahap tertentu, proses dakwah dapat saja melahirkan tuntunan baru berkenaan dengan proses yang dinamis, dan pada gilirannya merupakan pendorong terbentuknya sistem sosial di mana dakwah itu dilaksanakan.
Dalam lingkup yang lebih kecil, pelaksanaan dakwah akan terlihat sebagai sebuah sistem yang terkait antar komponen-komponen dakwah. Menurut M. Syafaat Habib dalam tulisannya yang berjudul Buku Pedoman Dakwah, komponen dakwah meliputi: 1. Materi da’wah, 2. Pelaksana atau penyampai da’wah atau da’i, 3. Sasaran yang dituju da’wah, 4. Tujuan da’wah, 5. Sarana dan peralatan dakwah, 6. Sistem dan methoda da’wah, 7.
Organisasi dan management dakwah, 8. Peranan dan pengaruh da’wah, 9. hlm.3
1 Amrullah Ahmad, Dakwah Islam dan Perubahan Sosial (Yogyakarta: PLP2M, 1985),
Hubungan da’wah dengan kegiatan-kegiatan kemasyarakatan yang lain, 10. Peranan penelitian, pengembangan dan latihan da’wah, 11. Evaluasi da’wah. 2
Jika dikaitkan dengan fenomena semakin maraknya aktifitas dakwah, maka para aktifis dakwah akan berlomba untuk memberikan serangkaian materi yang akan disampaikan pada setiap kesempatan dakwah dilakukan. Hal ini sangat terkait dengan pemilihan materi terhadap pola pengembangan dakwah, yang akan dilakukan juru dakwah, baik secara individual maupun kelembagaan. Dengan demikian, pentingnya perumusan sebuah pendekatan alterrnatif dalam memperkenalkan Islam secara komprehensif sangatlah diperlukan.
Pers dalam hal ini dibatasi pada media cetak, merupakan salah satu media alternatif, yang dapat digunakan untuk menyebarkan pesan-pesan dakwah. Sebagai saluran informasi, pers dianggap memiliki kelebihan dalam efektifitas dan efisiensi dalam menyalurkan sebuah pesan. Efektif, karena daya persuasinya yang mampu menembus daya rasa dan daya pikir pembacanya. Sedangkan efisien, karena luas terpaannya yang dapat menjangkau massa dari
berbagai tempat dan suasana, serta dapat dinikmati kapan saja.3
Dengan keefektifannya, pembaca akan merasa mendapat pengetahuan setelah memahami isi pesan dari materi dakwah. Pers juga merupakan media yang efisien karena dalam waktu yang singkat materi dakwah dapat disampaikan kepada pembaca, dan pesan yang ingin disampaikan dapat dikaji dalam waktu dan tempat yang tidak terbatas.
Oleh karena itu, pers memiliki peran yang cukup besar dalam merekayasa pola kehidupan suatu masyarakat. Salah satunya adalah memberikan pengetahuan keagaman. Dari sisi kepentingan ini, pers merupakan media transformasi yang relatif lebih mampu untuk menyebarkan informasi pesan-pesan keagamaan hingga upaya pembentukan sikap dan pelurusan prilaku.
2 M. Syafaat Habib, Buku Pedoman Da’wah,(Jakarta: Widjaya, 1982) hlm. 93-94
3 Asep S. Muhtadi, dkk, Dakwah Kontemporer: Pola Alternatif Dakwah Melalui Televisi (Bandung: Pusdai Press, 2000) hlm. 66
Dalam dataran riil, sebuah media massa juga sangat dipengaruhi oleh keberadaan masyarakat. Ini terbukti dengan adanya sebuah alternatif dakwah agar materi tersebut dapat dengan mudah disampaikan. Dalam hal yang demikian, pers memiliki kehendak dalam mensiasati kecenderungan massa yang ada di sekelilingnya. Ada semacam keharusan bagi media untuk melakukan perubahan orientasi, dan merekonstruksi ulang terhadap materi yang disampaikan terhadap kecenderungan masyarakat yang berubah. Jadi, pada saatnya masyarakat juga akan mewarnai serta ikut menentukan arah suatu media cetak yang tumbuh di tengah-tengah kehidupannya.
Munculnya buletin jumat Al Wustho, merupakan salah satu indikator sedang berlangsungnya upaya menyahuti kecenderungan masyarakat dalam kehidupan beragama. Dengan memanfaatkan media ini para ulama mampu merumuskan pesan agama secara universal dan tidak lagi eksklusif untuk dikomunikasikan kepada masyarakat. Dengan media ini pula, masyarakat dapat meningkatkan pengetahuannya dalam menterjemahkan pesan–pesan tersebut dalam bahasa mereka sendiri yang tentu saja lebih membumi dan mengena dalam diri masyarakat.
Dari latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk membahasnya dalam bentuk skripsi yang berjudul “Analisis Pesan Dakwah Melalui Media Cetak (Kajian Terhadap Buletin Jumat Al Wustho Tahun 2002)”.
B. PENEGASAN ISTILAH
Untuk menghindari kasalahpahaman dalam memahami judul “Analisis Pesan Dakwah Melalui Media Cetak (Kajian Terhadap Buletin Jumat Al Wustho Tahun 2002)” maka penulis akan menjelaskan beberapa istilah yang ada dalam judul tersebut:
1. Analisis
Kata analisis berasal dari bahasa Inggris “analysis” yang berarti “pemeriksaan yang teliti”.4 Adapun menurut istilah, analisis adalah penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antar bagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.5
Analisis yang dimaksud dalam skripsi ini adalah penelaahan terhadap buletin Jumat Al Wustho yang terbit selama tahun 2002. Buletin- buletin tersebut dikumpulkan menjadi satu, dan diklasifikasikan sesuai dengan tema materi dakwah yang disampaikan. Dari pengelompokkan itu, kemudian penulis menelaah masing-masing bagian untuk menemukan pesan dakwah yang terdapat dalam materi dakwah buletin Jumat Al Wustho.
2. Pesan
Menurut bahasa, pesan berarti perintah, nasehat, permintaan, amanat, yang harus dilakukan atau disampaikan kepada orang lain.6 Dalam Ilmu Komunikasi, pesan mengandung arti keseluruhan dari apa yang disampaikan oleh komunikator. Pesan ini mempunyai inti pesan (tema) yang sebenarnya menjadi pengarah di dalam usaha mencoba mengubah sikap dan tingkah laku komunikan.7
Dari kedua pengertian tersebut, maka yang dimaksud dengan pesan dalam penelitian ini adalah serangkaian materi dakwah yang disampaikan oleh da’i atau komunikator yang dalam hal ini adalah penulis dalam buletin Jumat Al Wustho yang terbit pada tahun 2002, di dalamnya
4 John M. Eschols dan Hassan Shadly, Kamus Inggris-Indonesia, (Jakarta: PT Gramedia,
1992), hlm. 28.
5 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1997), hlm. 37.
6 W.J.S. Poerwadaminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1976), hlm.745.
7 Prof. Drs. H. A. W. Widjaya, Ilmu Komunikasi; Pengantar Studi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), hlm.32.
terdapat pesan keagamaan yang dapat dijadikan sebagai pengarah dalam merubah tingkah laku dan sikap pembacanya,
3. Dakwah
Menurut Djohan Efendi dalam buku Ensiklopedi Nasional Indonesia, dakwah adalah ungkapan di kalangan umat Islam yang mengajak memeluk agama dan mengamalkan ajaran Islam. Dalam pelaksaannya dakwah dapat dibedakan menjadi dua bentuk. Pertama, dakwah bi lisani’l – maqal, yaitu dakwah yang bersifat verbal baik melalui lisan maupun tulisan. Kedua, dakwah bi lisani’l – hal, yaitu dakwah yang dilakukan dengan kegiatan meningkatkan kualitas kehidupan sasaran dakwah.8
Dakwah dalam penelitian ini adalah dakwah yang dilakukan melalui media cetak dalam bentuk tulisan yang disampaikan dalam buletin Jumat Al Wustho.
4. Buletin
Buletin adalah media cetak berupa selebaran atau majalah berisi warta singkat atau pernyataan tertulis yang diterbitkan secara periodik oleh suatu organisasi atau lembaga.9
Buletin yang dimaksud adalah buletin Al Wustho. Buletin ini diedarkan setiap hari Jumat dan diterbitkan oleh masjid Raya Baiturrahman Semarang selama tahun 2002
5. Media Cetak
Media cetak adalah sarana media massa yang dicetak dan diterbitkan secara berkala.10 Sedangkan yang dimaksud dengan penyampaian pesan dakwah melalui media cetak adalah penyampaian pesan dakwah beserta metodenya dalam surat kabar, majalah, buku, buletin, risalah, edaran,
8 Djohan Efendi dalam buku Ensiklopedi Nasional Indonesia, (Jakarta: PT Cipta Adi Pustaka, 1989), hlm. 218.
9 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI , op. cit., hlm. 153.
10 Ibid., hlm. 640
diktat, spanduk, dan sebagainya yang bersifat bacaan atau yang dapat dibaca.11
Dari definisi setiap kata di atas maka yang dimaksud dengan judul “Analisis Pesan Dakwah Melalui Media Cetak (Kajian Terhadap Buletin Jumat Al Wustho Tahun 2002)” adalah penelaahan terhadap isi materi dan pesan dakwah yang disampaikan dalam buletin Jumat Al Wustho tahun 2002.
C. POKOK PERMASALAHAN
Berdasarkan latar belakang sebagaimana telah disebutkan diatas, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah:
Apa saja materi dakwah yang disampaikan oleh buletin Jumat Al Wustho tahun 2002?Bagaimana tampilan materi dakwah yang disampaikan oleh buletin Jumat Al Wustho tahun 2002?Bagaimana bentuk penulisan materi dakwah dalam buletin Jumat Al Wustho?Apa tujuan disampaikannya materi tersebut?Dalam kondisi seperti apa materi dakwah itu disampaikan?Skripsi Lengkap (bab 1-5 dan daftar pustaka) untuk judul diatas bisa dimiliki segera dengan mentransfer dana Rp300ribu Rp200ribu. Setelah proses pembayaran selesai skripsi dalam bentuk softcopy (Msword) langsung kita kirim lewat email kamu pada hari ini juga. Layanan informasi ini sekedar untuk referensi semata. Kami tidak mendukung plagiatisme.
Cara pesan: Ketik Judul yang dipilih dan alamat email kamu kirim ke 0817-273-509
atau bisa telepon langsung.
Kami akan selalu menjaga kepercayaan Anda!
skripsi dakwah, analisis dakwah, makalah pelaksanaan dakwah, pdf buku dakwah, pengertian pesan dalam media cetak, pengertian pesan- pesan dakwah, peranan media dalam dakwah islam, pesan dakwah yang baik, skripsi dakwah sosial islam, skripsi media cetak, tema dakwah, KAJIAN MEDIA CETAK dalam islam, efektifitas bahasa indonesia dalam materi dakwah, Definisi pesan dakwah, analisis isi dakwah ulama pdf